Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 04:33:14【Kabar Kuliner】790 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(433)
Sebelumnya: Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital
Selanjutnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Artikel Terkait
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Iran kecam pelanggaran berulang Israel terhadap gencatan senjata di Gaza
- Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
Resep Populer
Rekomendasi

Kiat menghindari penyakit semasa banjir

Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS

Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya

Produksi MBG SPPG Polsek Palmerah bakal naik secara bertahap

APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG

Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak